Rabu, 19 Oktober 2016

MODEL PERTUMBUHAN POPULASI


1. Model continuos time


Dengan memakai sebuah model continuos time, kita dapat menentukan jumlah tumbuhan yang ada dalam beberapa waktu mendatang ( Nt), jumlah yang terbentuk dari biji yang dihasilkan oleh tumbuhan yang ada (B),dan yang tersebar pada situs (I), jumlah yang sudah mati(D),jumlah biji yang tersebar keluar area (E).
rumus: Nt+1=Nt+B+I-D-E
menghitung laju kenaikan sesaat (r) r=b-d.
menghitung populasi dengan persamaan diferensial : dN/dt=rN


2. Daya dukung


Dengan adanya berbagai pembatas yang ada,oleh karena itu dapat diperkirakan bahwa lingkungan mempunyai daya dukung.
Plastisitas pertumbuhan membuat untuk sejumlah kecil individu besar atau banyak individu kecil mempunyai pengaruh sama pada pengangkatan populasi.


3.Model matriks


Suatu model yang mengijinkan penentuan pertumbuhan populasi dalam tumbuhan dengan perhitungan periode waktu tegas, dan fase yang dapat ditentukan dari searah tumbuhan.
Matriks sendiri di bagi dua ada matriks yang terdiri atas kolom tunggal di acu sebagai matriks kolom dan matriks transisi.


4. Peraturan populasi Dependen Densitas Versus Dependen Lebat


Kita telah mencatat bahwa daya dukung dapat ditentukan tidak hanya oleh jumlah individu dalam populasi tetapi juga oleh ukuran dan laju pertumbuhan individu dalam populasi. Semua individu dalam suatu populasi tumbuhan akan memerlukan kesamaan sehingga tiap individu dalam populasi menjadi setara.


5. Populasi Dependen Lebat


Ukuran populasi dalam populasi yang bertambah, seperti yang diamal oleh kebanyakan model pertumbuhan populasi, bergantung pada dependen densitas yang berubah dalam survival atau laju produktif, karena jumlah populasi menjadi lebih besar.
Kita tahu dari hukum Yield konstan di mana tumbuhan bertanggap terhadap kelebatan tidak hanya oleh densitas tetapi juga oleh ukuran individu. Jadi populasi adalah lebih bersifat dependen lebat daripada dependen densitas.


6. Stadia Versus Umur


Teori demografi klasik memakai umur sebagai dasar untuk perkiraan kesuburan dan survivorsip.namun, umur dapat tidak berupa indicator status reproduktif dalam tumbuhan. Ada dua alasan pokok untuk ini:
a. Ukuran tidak perlu korelasi dengan umur
b. Banyak tumbuhan akan berbunga bila mencapai ukuran tertentu tanpa memandang umurnya.


7. Tabel Hidup


Ada dua macam tabel hidup, tergantung pada lama hidup individu dalam populasi :
a. Macam table hidup di acu sebagi kohort atau table hidup dinamis.tabel ini umumnya dipakai untuk tumbuhan yang hidup dalam periode waktu pendek jika disbanding terhadap lama hidup .
b. Table hidup statis, struktur umur suatu populasi terdiri atas kohort berganda untuk memperkirakan pola survival berbagai grup umur.


8. Kurva Survivorship


Dengan plotting log jumlah survivor pada tiap interval umur terhadap waktu akan menghasilkan suatu kurve survivorship.
Deevey membedakan tiga tipe kurve survivorship:
a. Tipe I kurve survivorship adalah karakterristik organism dengan mortalitas rendah dalam stadia muda dan mortalitas cepat dalam kelas umur tua
b. Tipe II adalah garis lurus, dimana probabilitas kematian pada pokoknya sama pada sembarang umur
c. Tipe III adalah tipikal organism yang mempunyai laju mortalitas muda tinggi diikuti dengan mortalitas biji karena adanya pemakan buah dan biji.


9. Fekunditas


Fekunditas biasa disebut umur spesifik laju kelahiran individu atau natalitas diukur dengan menghitung jumlah total biji yan dihasilkan oleh kohort selama tiap interval umur dan dibagi dengan jumlah individu yang hidup dalam kohort.dengan demikian fekunditas adalah jumlah biji rata-rata yang dihasilkan oleh individu dalam populasi pada waktu atau interval umurnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar